Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Penghujung Tahun

Waktu berjalan begitu cepat Detik-detiknya menemani langkahku Melewati rintangan demi rintangan, melewati berbagai kebahagiaan hingga kesedihan Menjadikan semua itu kenangan di masa lalu Malam ini, Bagian dari detik-detik terakhir dalam mesin tahunan                         Entah kemana manusia lainnya                         Mungkin sedang berpesta menghabiskan waktu bersama orang yang mereka cintai Berbeda denganku, Gadis yang pernah dibodohi ‘cinta’ menghabiskan detik-detik terakhir seorang diri dan larut dalam malam dengan suara rintik kecil Sang Pencipta ciri-ciri penutup di malam ini             Mencoba menyusun setiap kenangan             selama puluhan juta detik yang lalu             Untuk mengakhiri detik-detik dalam buku tahunan Memaknai setiap kebahagiaan dan kesedihan pada masa lalu Dan untuk kesekian kalinya, masa lalu biarlah masa lalu Sudah seharusnya terjadi             Detik-detik untuk memulai lembaran baru da

"... untuk Sebuah Pelampiasan"

Ku pandangi hamparan luas itu Langkahku semakin cepat menuju tepi Membawa semua perasaan yang mengganggu Ketakutan, kegelisahan yang selalu mengejar kebahagiaan... Akan ku buang semua rasa yang selalu ingin merebut kebahagiaanku... Akan ku tenggelamkan semua bayangan menyakitkan itu Kuteriakkan semua yang menggangu pada sang ombak dan membiarkannya menghantamku  keras-keras... Itulah caraku memanfaatkan waktu untuk sebuah pelampiasan... -Dan aku membawa rasa ketakutan, kegelisahan... berharap mendapatkan sebuah kepastian- -sil-

Sengaja Kutinggalkan di Jogja

Part II Aku memang pernah memutuskan untuk mengunggu. Tapi itu dulu. Kini aku memutuskan untuk mengakhiri penantianku. Karena sudah tidak ada lagi yang perlu untuk dinanti. Dan tidak ada yang memintaku untuk tetap tinggal. Aku yakin meninggalkan sebuah keputusan penantianku. Meskipun aku belum yakin sepenuhnya semua perasaan ini benar-benar sudah hilang. Aku takut suatu saat nanti semua perasaan itu menghampiriku dan menghalangiku lagi. Tapi aku harus pergi. Urusan itu nanti dulu. Ya, sekarang sudah waktuku untuk pergi. Dan malam ini, aku sudah melangkah beberapa langkah. Perasaan itu sudah tidak menggangguku lagi. Aku tetap fokus pada keputusanku untuk pergi dan fokus untuk tetap mengubur dan melupakan semua luka serta perasaan itu. Semoga tidak ada yang menghalangiku atau menghambat usahaku untuk mengubur dan melupakan itu. Dan bila semua itu kembali untuk menghambat atau menghalangiku, aku berharap aku tetap bisa bertahan. Semoga… Selamat tinggal. -sil-

Sengaja Kutinggalkan di Jogja

Part I           Dan malam itu, di kota dengan pariwisata dan adat yang masih tertanam. Jogja. Sengaja aku tinggalkan semua perasaan yang mengganggu. Sengaja aku ungkapkan semua yang menghambatku untuk bangkit.           Malam itu tepat di Jogja. Tuhan memberikan waktuNya menjawab doaku. Kita berdua, dipertemukan dalam waktu yang sudah ditetapkan. Jalan berdampingan, berbincang meskipun tidak untuk bersenda tawa. Tapi akalku. Hatiku tidak menginginkan mataku menatapmu. Tidak sama sekali. Aku hanya tidak ingin menghambat diri sendiri.           Dari dulu yang kubutuhkan juga adalah kepastian.           Malam itu Jogja jadi saksi. Dan entah, tak ada perasaan sakit yang kurasakan mulai awal kita berbincang hingga akhirnya aku pergi dengan senyuman yang tetap tidak paham dengan kalimatmu. Tidak dengan tatapan pula.           Mungkin perasaan ini memang sudah terbawa bersama ombak dan tenggelam dalam lautan saat itu. Malam itu adalah akhir dari penantianku terhadap sebuah kepast

Memutuskan untuk Menunggu (?)

Bagiku, menunggu itu menyenangkan, hal yang tak sulit untuk dilakukan namun menyesakkan. Menunggu dengan harapan-harapan diri pada seseorang yang tak menginginkan untuk ditunggu Menunggu juga hal yang melelahkan Lelah dengan semua angan diri yang hanya menjadi imajinasi semata Tapi terkadang, Saat memanfaatkan waktu untuk menunggu, aku bisa menari dan tersenyum Menari dengan kenangan yang sudah lama tenggelam dalam luka Dan tersenyum seakan sedang menertawakan diri Entah menertawakan kepiluan yang menghampiri atau menertawakan kenangan yang indah Menunggu memang hal yang hanya membuang waktu saja. Tapi, menunggu itu hal yang sangat sederhana... tidak perlu untuk diminta karena memang tidak ada keinginan untuk beranjak pergi Menunggu juga sebuah ketulusan dan keikhlasan hati yang terkadang memang tak peduli terhadap belas kasih atau cemoohan Dalam kisah ini, tidak ada yang meminta untuk ditunggu Melainkan sebuah keputusan seseorang untuk menunggu ...

True Friends

Mereka dan aku adalah anak manusia dengan perjalanan masing-masing, kisah yang berbeda-beda. Kami dengan sifat, tingkah laku, ciri dan cara yang selalu berbeda Kami dengan tujuan masing-masing, dengan mimpi masing-masing Namun dalam perjalanan hidup kami, bagian perjalanan lain dari kisah kami adalah kami dipertemukan untuk saling mengenal dan bersama. Perdebatan, kegilaan, suka maupun cita pernah kami lewati bersama dalam suatu perjalanan dari kisah hidup masing-masing. :) *Semoga kisah-kisah perjalanan ini akan selalu terkenang :)

Photography :)

Gambar

Photography

Gambar