Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Proklamasi Komitmen

Batu, 20 Oktober 2018 Batu,  seperti Kota Malang,  kota dingin penuh kenangan. Bagi para perantau kota Malang, Batu adalah tempat kabur ternyaman. Bagiku, dua kota ini memiliki banyak kenangan. Entah berapa lama aku tidak mampir ke tempat wisata ini. Dimana semua orang mampu melihat keindahan kota dari atas. Dimana semua bintang merayakan pestanya setiap malam di atas sini. Aku senang memperhatikan bintang-bintang itu berpesta setiap malam dari sini. Namun, malam ini tidak mampu kuperhatikan pesta itu. Pesta mereka tertutup kabut. Namun, kabut itu memberikanku kejutan yang luar biasa, yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Dari atas sini, kabut dapat mempermainkan lampu-lampu kota Batu yang sedang berpijar di bawah sana. Ya, dia membuat lampu-lampu itu seakan-akan mati kemudian menyala perlahan. Layaknya festival lampu yang dinyalakan secara perlahan dan berurutan dari kiri ke kanan. Bahkan, ada pengunjung yang sontak berteriak, "Eh, mati lampu." Seketika ak

Rindu di Dalam Doa

Pare, 17 Juli 2018 Ingin memaki jarak ketika rindu begitu menampar rasa. Teringat, siapakah aku. Ingin melepaskan dan menyerah, namun ternyata begitu luar biasa aku sejauh ini bertahan. Akibat terlalu sering bersama, jadi berat melepaskan. Akibat terlalu sering bergantung, jadi begitu berharap selalu dengannya.       Bagi setiap orang mungkin aku begitu bodoh. Bertahan pada ketidakpastian. Bertahan terhadap rasa yang bergantung tak berarah. Tidak satu atau dua hari aku memikirkan hal ini. Setengah dari waktu kami bersama, aku selalu memikirkan segala tentang kami. Tentang masa depan. Dia kah yang Tuhan berikan? Bukan diakah yang Tuhan berikan? Selama kami bersama, siapa yang sering berjuang? Siapa yang lebih bertahan dari rasa sakit dari sebuah “egois”? Aku tak mampu, namun aku ingin tetap bertahan. Tidakkah itu cukup? Orang bilang, cinta itu jalan berdampingan. Berjuang bersama-sama. Jadi siapakah di antara kami yang berjuang? Jadi, siapakah di antara kami yang