Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Kalimat di Halaman Terakhir

Ku nikmati sikap dudukku di bangku. Kupandangi sekeliling ruang kelas. Dari sudut satu ke sudut yang lain. Seorang guru sedang menerangkan pelajaran di depan kelas. Aku memperhatikan tapi konsentrasiku tak tertuju pada materi itu. Ku usahakan pikiranku tertuju pada materi Beliau. Rasa malasku sulit kuhilangkan. Aku merasa ada yang aneh. Akan ada sesuatu. Entah apa itu. Aku abaikan rasa dan pikiran itu. Aku paksakan diri untuk mengambil buku tulis dalam tas. Ku tulis inti dari materi pelajaran ini. Tak sengaja aku ingin membuka-buka buku tulisku pada lembar terakhir dari buku ini. Ada beberapa kalimat yang kutulis di tahun lalu. Kalimat-kalimat itu tertulis disembarang bagian kertas. Ku baca setiap kalimat itu satu per satu. Otakku memutar setiap maksud dan kenangan dari kalimat-kalimat itu. Kenangan menyakitkan. Satu kalimat diantaranya mengingatkanku pada saat itu. Aku mulai meraskan sesak. Bergetar. Sakit. Kegalauan tengah sampai pada pusat hatiku. Kubiarkan rasa sakit akan ke

Batas Pertahanan II

4 Februari 2013 Suatu tempat peluapan amarahku Di sudut kamar Terduduk ... Menekuk kedua kaki, meletakkan kedua lengan di atasnya, dan menyandarkan kepala pada lengan. Meringkuk. Aku tertunduk... Marah.. Sedih... Merasa kalah. Kupejamkan kedua mataku, Mengatupkan rahang, Menahan amarah sendiri... Bertarung... Antara hati, emosi, dan kendali diri Tak akan kubiarkan air mata ini menetes. Kejujuranku mengalahkan usahaku Jatuh bangun aku yakinkan diri, melawan hati, menjadi gadis munafik, dan merusak mimpi menjadi khayal. Segala usaha dan kemampuanku telah aku dongkrak Untuk menjadi gadis tegas Tegas pada diri sendiri, Tegas melawan hati dan mimpi, Tegas meyakinkan diri... Ku dongkrakkan segala cara Cara agar mampu meninggalkannya Benar-benar meninggalkan Termasuk bayangan yang selalu ada di pikiranku Tapi inilah batasku. Batas kemampuanku mendongkrakkan segala cara Kejujuranku merusak usaha yang ku dongkrak. Batas pertahananku. Bertahan menjadi

Batas Pertahanan

4 Februari 2013 Diam... sepi... sunyi... Suara angin menemaniku malam ini. Jiwa yang belum tertidur di tengah malam. Suara nyamuk yang terdengar risih di telinga. Termenung dan berpikir. Ada sebuah usaha dalam diri. Usaha untuk menghilangkan bayangnya. Tapi tak mampu. Bertanrung... Terjatuh... Berdiri dan melawan lagi. Dan tertunduk lelah. Aku telah sampai pada ujung kelelahanku. Tapi aku tak mau menyerah. Aku akan mencoba dan terus mencoba. Meskipun di setiap usahaku selalu ada bayangnya yang ingin meruntuhkan kerja kerasku untuk meninggalkannya. Usaha untuk benar-benar meninggalkannya. Dan aku akan terus tegas pada situasi ini. Mengabaikan setiapa bayangannya. Tapi aku belum pernah berhasil untuk mengabaikan bayangannya. Karena aku tetap saja melakukan kejujuran itu. Kejujuran atas perasaanku jika aku benar-benar sudah tak terlalu lelah. Karena aku masih ingin tahu kabar tentangnya. Apapun itu, sekecil permasalahan pun aku ingin tahu. Dan karena aku masih ingin mengetahui,