Mengemas Masa Lalu

 Angin malam berbisik menghembuskan dingin

Kubiarkan pori-poriku menerima,

membuat bulukuduku berdiri.

Siapa sangka, malam ini membawa kenangan-kenangan itu,

menari-nari membentuk kolase,

kasar dan rata bak kenangan kami.

Ketika hati sudah memaksakan untuk ikhlas

Kenangan itu menyuburkan harapan,

membangkitkan serpihan cinta yang telah dipaksa mati.

Mati karena keraguan

Pengabaian itu membuatku ragu terhadap segala upayaku.

Ketika semua terlihat jelas, aku tersadar.

Kolase itu harus segera dikemas.

Malam ini dengan hati yang berat,

keputusan untuk kebaikanku,

aku mengemas masa lalu.

Kotak kecil dengan segala hal tentangmu tertutup rapat.

Sudah. Cukup.

Aku siap untuk hari ini dan esok.


-Sil-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat