Sampai Ujung Dunia

film by Monty Tiwa







Kemarin malam,film ini ditayangin di salahsatu stasiun televisi. Setelah aku menonoton film ini,aku menyimpulkan bahwa film ini romantis dan mengharukan... Aku menyukai film ini.

Kisah cinta segitiga yang berawal dari persahabatan sejak kecil antara dua anak laki-laki yang satunya kaya,yang satunya miskin dengan seorang gadis kecil panti asuhan.

Gadis kecil ini dititipkan mamanya di sebuah panti asuhan.. Mamanya pergi meninggalkannya ke negeri Kincir Angin. Anissa,dialah gadis cantik itu. Dua orang anak laki-laki setia menemaninya. Gilang dan Daud. Hari-hari Anissa di panti asuhan ditemani mereka berdua. Anissa memang sering sakit0sakitan. tapi kedua malaikat anissa selalu menemaninya.
Semua teman Anissa di panti sudah kosong. Mereka sudah diadopsi. Hanya Anissalah yang tetap di panti ini. Tapi dia tidak berkecil hati karena dia memiliki dua sahabat yang selalu menemaninya. Suatu hari,mereka bertiga bermain di taman. Gilang dan Daud bertanya kemanakah ayah dan ibu Anissa,mengapa mereka meninggalkan Anissa di panti. Anissa menjawab bahwa kata ibu panti,mamanya sedang bekerja di Belanda untuk mengumpulkan uang agar bisa membiayai obat Anissa. Mamanya masih mengirimkan surat untuknya. Dan Ayahnya adalah seorang pahlawan dan beliau sudah meninggal. Anissa percaya dengan semua yang dikatakan oleh ibu panti.
Waktu berjalan sangat cepat. Sekarang Anissa tumbuh menjadi gadis cantik. Gilang dan Daud sekarang duduk dibangku SMA kelas 3. Sebelum Anissa ergi dari panti untuk bekerja,ibu panti menceritakan semuanya tentang orangtua Anissa bahwa selama ini ibu panti telah berbohong padanya. Tantang semua surat mamanya,ibunya yang bekerja,tentang ayahnya yang seorang pahlawan. Itu semua bohong. Mamnya benar ada di Belanda,tapi tidak untuk bekerja melainkan ikut tinggal bersama suaminya yang baru. Mamnya selingkuh saat mama Anissa masih bersama ayahnya. Lalu mamanya hamil dari anak ayahnya,kemudian mamanya meninggalkan dia di panti ini dan pergi bersama suami barunya. Anissa menceritakan itu pada Gilang dan Daud.
Singkat ceritanya,
Anissa memiliki penyakit jantung,tapi Anissa tidak pernah menceritakan kepada siapapun termasuk Gilang dan Daud. Persahabatan mereka masih berjalan lancar. Hingga akhirnya,Gilang dan Daud ternyata sama-sama mencintai Anissa. Mereka berdua saling cemburu dan bertengkar di tempat kerja Anissa. Mereka berdua baru saja merayakan kelulusan mereka dari bangku SMA. Anissa bingung memilih siapa yang akan menjadi pasangan hidupnya kelak. Anissa membuat sayembar,barang siapa yang bisa membawa ke Belanda menemui ibunya duluan dialah yang akan menjadi pasangan hidupnya. Namun dengan cara melanjutkan sekolah dengan menggunakan uang sendiri. Gilang susah payah membujuk papanya yang sedang tidak percaya bahwa Gilang tidak membutuhkan uang papanya untuk melanjutkan sekolahnya itu. Sedangkan Daud,susah payah meyakinkan ayahnya bahwa dia akan mengusahakan agar mendapatkan beasiswa. Daud memang anak dari keluarga miskin.
Semuanya berjalan lancar. Gilang melanjutkan sekolah di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia,Daud sekolah di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran. Tiga bulan mereka tinggal di asrama itu untuk permulaan. 
Malam ini adalah hari ulang tahun Anissa. Tapi Gilang dan Daud tidak bisa keluar dari asrama. Bukan saatnya libur. Daud bingung bagaimana caranya untuk keluar dari asrama,saat itu dia di keluarkan seniornya dari kelas karena tidak berkonsentrasi. Dan akhirnya Daud memutuskan untuk melewati dinding tinggi belakang asrama.
Surprise... Anissa sangat bahagia malam itu. Dua orang lelaki yang dia sayangi memberikan kejutan untuknya. Anissa berdansa dengan mereka berdua secara bergiliran. Anissa cukup adil. Tapi pandangan Anissa berbeda untuk mereka berdua. Pandangan Anissa kepada Gilang sangat berbeda sama pandangannya kepada Daud. Daud memperlakukan Anissa dengan penuh rasa cinta yang tulus. Terlihat sekali dari matanya. Anissa pun seperti itu. Saat itu,Gilang mencium bibir Anissa di sebelah kost Anissa.
Daud terdiam di depan rumahnya. Duduk di ujung perahu nelayan. Diam dan melamun. Anissa datang menemuinya dan bertanya mengapa dia tak pamit pulang. Ternyata diam-diam,Daud melihat saat Gilang mencium Anissa. Daud tidak mengatakan apa-apa. Hatinya galau sekarang,remuk,cemburu. Daud tidak menjelaskan apapun kepada Anissa. Sebelum Anissa pergi dari tempat itu,Anissa mencium bibir Daud dan Anissa menatapnya lalu pergi dan mengatakan bahwa Daud itu orang yang tidak pantang menyerah. Mungkin Anissa berpikir bahwa Daud sudah putus asa unutk merebutkannya.
Akhirnya Gilang dan Daud pun lulus dari sekolah tingginya. Tapi hari itu Anissa tidak datang di acara kelulusan mereka. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk menjemputnya di kost Anissa. Ternyata Anissa sedang di rawat di rumah sakit dan keadaannya sangat lemah. Gilang dan Daud pun baru mengetahui bahwa Anissa memiliki penyakit jantung yang tidak sepele. Dan Daud pun memutuskan untuk pergi ke Belanda menemui mama Anissa tanpa membawa Anissa. Karena dia ingin memastikan bahwa mamanya mau ditemui dan bisa untuk ditemui dulu. Dan akhirnya Daud berhasil bertemu dengan mamanya,kemudian Gilang pun menyusul. Tapi ternyata Gilang berhasil membawa Anissa ke Belanda.
Dan Daud pun menagih janji sayembara itu pada Anissa. Daud bilang bahwa Gilanglah yang telah membawa Anissa ke Belanda. Dan Daud pun dengan lapang dada menerima kekalahan itu. Tapi Anissa tak bisa dengan keputusan itu. Daud pergi saat itu,Anissa tak berhasil mencegahnya. Daud memeluk dan mencium kening Anissa dengan penuh cinta yang tulus. Daud pun menjelaskan bahwa dia ada kontrak kerja berlayar dua tahun. Mau tak mau,Anissa haru tetap menepati janjinya dan adil. Dia tetap bersama Gilang,seorang penerbang.


Hm... Kisah yang berakhir mengharukan. Entah mengapa aku lebih berpihak kepada Dwi Sasono yang berperan sebagai Daud.. Lelaki berpostur tinggi dan gagah itu. Yang dalam perannya memiliki sifat dewasa,penuh cinta,tulus dan sabar,penyayang dan ikhlas. Seandainya Daud pergi ke Belanda menenmui mama Anissa dengan membawa Anissa juga. Menurutku,peran yang dimainkan Dwi Sasono itu pantas jika dipasangkan dengan Anissa. Menurutku juga,Anissa mencintai Daud. 
Itu menurutku,kesimpulan ku dari menonton film itu. Entah kamu menyimpulkan bagaimana. Tapi aku akan lebih suka jika endingnya itu bersama Daud. hehehe
Film yang mengharukan...


Ost. yang aku suka dari film "Sampai Ujung Dunia"

Selamanya - Acel Runkat 


Saat indah yang pernah terlewati
Bukan satu cerita tak bertepi
Terpatri dalam sebuah hati
Saat langkah telah menjadi kisah
Bukan satu jejak yang tak berarti
Terukir indah dalam sebuah kenangan

Jika Tuhan ijinkan kita tuk bersatu
Maka takkan ada yang sanggup pisahkan kita
Jika Tuhan ijinkan kita tuk selamanya
Maka selamanya cinta kita kan selalu abadi

Walau kita telah termiliki
Percaya cinta kita takkan terhapus masa woo

Jika Tuhan ijinkan kita tuk bersatu
Maka takkan ada yang sanggup pisahkan kita
Jika Tuhan ijinkan kita tuk selamanya (untuk selamanya)
Maka selamanya cinta kita kan selalu abadi



Caramu - Hafiz

Yang ku ingat darimu adalah caramu
Yang dapat membuatku tak ingin tertidur saat malam tiba
Yang ku ingat darimu adalah caramu
Yang dapat membuatku tak ingin melepas saat pagi tiba
Adalah caramu saat engkau pergi dariku
Adalah caramu, adalah caramu, adalah caramu, adalah caramu
Yang ku ingat darimu adalah caramu
Yang dapat membuatku tak ingin melepas saat pagi tiba
Adalah caramu saat engkau pergi dariku
Adalah caramu, adalah caramu, adalah caramu, adalah caramu
I see you everyday and i want more (and i want more)
I see you everyday and i want more (and more and more and more)
I see you everyday and i want more (cause i want more)
I see you everyday and i want more
Adalah caramu, adalah caramu, adalah caramu, adalah caramu




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat