Terselip Harapan Sederhana

Apakah...
Jika malam ini aku berdiri di hadapanmu,
lalu kita saling menatap dalam diam,
mata kita saling bertemu...
Aku ingin tahu apa yang sedang kamu rasakan saat ini.
Aku ingin tahu apa yang sedang kamu pikirkan saat ini.

Jika malam ini, yang sedang aku bayangkan ini
benar-benar terjadi...
Apakah kamu akan mengusap setiap buliran air mataku
yang menetes di pipi?
Atau apakah kamu hanya diam menatapku
menangis di hadapanmu?
Atau bahkan kamu akan pergi meninggalkanku saat aku
mulai tak mampu lagi membendung air mata ini
saat berhadapan denganmu!?

Itulah yang selalu aku pikirkan jika suatu saat nanti
hari-hari itu terjadi.
Dan itulah yang selalu aku takutkan jika kamu
benar-benar meninggalkanku dan mengacuhkanku
saat aku tak mampu menahan rasa rindu
ketika kita bertemu.

Jika semua yang selau aku pikirkan itu terjadi suatu saat nanti,
akankah kamu langsung mendekapku
dan menangis dalam rindu
yang menyiksamu?
Itu pun jika kamu memang merindukanku.
Dan akankah dalam dekapan dan tangisan rindumu itu
kamu akan menjelaskan semua yang kamu rasa tentangku?
Semua perasaanmu padaku.
Itupun jika kau memang masih memiliki perasaan itu terhadapku.

Itulah yang selalu aku pikirkan setiap kenangan 
dan bayangmu mulai mengejarku.
Dan disitulah terselip harapan yang
masih ada di benakku meskipun
semua ini sudah mulai hilang...



-sil-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat