Dekapan Sang Angin

Saat sang mentari mulai hilang
Saat bulan dan bintang
memenuhi sang langit,
menemani sang malam.

Hembusan angin pun mulai menari-nari
Aku, berdiri seorang diri
menghadap malam
Berharap sang malam mampu menemani

Angin malam berhembus kencang
Seakan sang angin mendekap tubuh ini,
bulu kudukku merasakan dinginnya
Kupeluk diri sendiri, berharap mampu menahan dingin

Sang angin telah mampu menusuk tulang
Membuat tubuhku menggigil
Ada harapan...
Semoga sang angin,
tidak hanya membuat kulitku mati rasa.
Tapi juga membantu hatiku pun
seperti itu atas cinta yang masih kurasa ini...



-sil-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat