(masih) di Lubang yang Sama

Aku tahu aku sedang diduakan.
Aku mampu merasakannya.
Aku sadar kini aku berada di ambang ketidakpastian.
Diperbudak cinta,
terancam kebodohan cinta.
Terjebak kedustaan.
Tak sanggup lari menuju ketegasan.
Terjatuh dalam lubang yang sama.
Selalu begitu.
Aku tahu aku payah.
Menarik diri dari kehadirannya itu
sama seperti menyia-nyiakan sebuah kesempatan.
Dan menganggap kehadirannya kembali sebagai
sebuah kesempatan itu sama seperti
menjatuhkan diri sendiri pada lubang yang sama.
Aku sadar aku tak bisa membedakan antara
kesempatan dan kesenangan belaka.
Bagiku arti dari kedua itu tetap saja tak berguna
karena aku masih dan selalu saja
jatuh di lubang yang sama.



-sil-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat