Tentang Puisi 'Cerita Lama'



"Kau pergi sudah terlalu lama. Namun di setiap persimpangan yang membutuhkan waktu lama, kita masih saling bertemu. Seakan-akan persimpangan itu mengantarku kembali pada rumah lama, kau. Setiap persimpangan itu membuatku membentuk dua fatamorgana perasaanku. Membuatku gemar memuisikan 'cerita lama'. Lalu kini kau menyapa, berharap aku masih tetap gemar memuisikanmu(?)
Berharaplah! Karena memang kau (masih) inspirasiku. Masih gemar memuisikanmu bukan berarti masih terjerat dalam kesedihanmu, wahai cerita lamaku. Percayalah, kini aku lebih bijak mengatasi inspirasiku denganmu, wahai cerita lama." 
-sil-

📷(22.01.16)

📝(23.02.16)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat