11 Januari 2012
Malam yang penuh
kesedihan untuk perempuan ini.
Tidak ada yang bisa dilakukan
selain berharap kepada Tuhan agar lelaki itu mengubah keputusannya. Air mata
perempuan ini menetes. Matanya panas. Tertunduk dan dia terisak. Napasnya tersengal.
Sesak. Hatinya terluka. Sakit sesakit-sakitnya. Perempuan ini merasakannya
lagi. Patah hati.
Lelaki itu memutuskan untuk
pergi meninggalkannya. Menitipkan semua kenangan indah mereka dan luka yang
dalam untuk perempuan ini.
Sebuah alasan yang entah apa
itu, telah membuat lelaki itu memilih untuk meninggalkan perempuan ini.
Hanya sekejap saja
perempuan ini merasakan indahnya jatuh cinta lagi. Tapi butuh waktu yang tak
singkat untuk memulihkan hatinya yang patah karena cinta ini. Menutupi luka
yang dalam di hatinya.
Entah apa yang
dirasakan lelaki itu malam ini. Apakah hatinya patah,kacau, ataupun dia juga
terisak. Perempuan ini tidak tahu. Keputusan lelakinya yang telah bulat dan
tidak bisa diubah,membuat perempuan ini
pasrah. Pertahanan perempuan ini untuk menolak keputusan lelakinya itu
tetap tak berguna. Lelakinya lebih keras kepala dainya. Sudah dia lakukan untuk
mencegah kepergian lelakinya dari hidupnya malam itu. Tapi alasan lelakinya itu
tetap mengukuhkan keputusannya. Ada alasan yang kuat untuk semua itu. Tapi
sayang sekali, tak ada satu orang pun yang tahu tentang alasan itu termasuk
perempuan ini.
Matanya sudah
lelah. Tapi air mata perempuan ini tidak mampu untuk berhenti. Meskipun semua
air mata ini tidak cukup untuk membayar kesakitan ini, setidaknya dengan
menangis ,perempuan ini bisa melampiaskan kesakitannya dan merasakan lebih
tenang. Matanya sembab. Setelah semua rasa lelahnya menjadi satu,antara
perasaan,hati,mata,dan tubuh,perempuan ini terlalu lelah untuk melawan semua
itu. Fisiknya tidak sanggup melawan rasa batinnya yang luar biasa menyakitkan
itu membuatnya tertidur. Keadaan yang sangat kacau dan mata sembab yang membuat
bulu matanya yang lentik itu tak terlihat. Esok pagi,perempuan ini bangun dan
akan menjalani harinya dengan penuh luka. Entah sampai kapan luka itu kering.
Entah sampai kapan pula lubang baru dan lebih dalam di hatinya bisa tertutup.
***
Lelaki itu
mengetahui bahwa perempuan ini mencintainya dan masih mencintainya. Sama
seperti dia mencintai perempuan ini dulu. Entah sekarang, dia masih cinta atau
tidak. Pasti dari mereka berdua,pernah berpikir bahwa cintanyalah yang lebih
besar pada lelaki itu atau perempuan ini. Perempuan ini merasa cintanya lebih
besar kepada lelaki itu daripada cinta lelaki itu pada perempuan ini. Karena
perempuan ini berpikir bahwa sampai sekarang perempuan ini masih mencintai
lelaki itu. Sedangkan lelaki itu sudah tidak mencintainya lagi. Tapi bagaimana
bisa perempuan ini menyimpulkan sendiri. Semua tentang perasaan lelaki itu saja
tidak ada yang tahu. Lelaki itu memang pandai menutupi perasaannya. Sikapnya
yang selalu ambigu, tatapan matanya pada perempuan ini pun tak punya arti.
Sulit untuk menyimpulkan perasaan itu dari sikapnya.
Ya, begitulah
perasaan perempuan ini. Masih mencintai lelaki itu meskipun hari-hari setelah
perpisahan itu, lelaki itu sering memaki dan mengoloknya. Perempuan ini hanya
menangis dan tetap saja tak bisa keluar dari lubang dalam itu. Padahal semua
perkataan lelaki itu sudah menyakitkan hatinya dan seharusnya dengan perkataan
itu, perempuan ini bisa cepat untuk keluar dari lubangnya. Perempuan bodoh.
Payah. Tapi ini soal perasaan. Kalaupun perasaan bisa diajak kompromi dengan
logika atau sebuah keinginan yang bangkit dari keterpurukan, kenapa tidak? Tapi
perasaan tidak bisa kita atur sesuai keinginan kita sendiri.
Lelaki yang mampu
membuat perempuan ini jatuh cinta lagi dan bangkit dari keterpurukan. Hari-hari
mereka lalui bersama. Tapi semua kebangkitan itu hanya berjalan tak lama. JUST
NINETEEN DAYS. Hanya sembilan belas hari mereka bersama. Lalu lelaki itu
menjatuhkan perempuan ini lebih dalam lagi.
Dan tetap saja
perempuan ini tak tahu apa alasan lelaki itu meninggalkannya. Tapi waktu
itu,dia pernah menyanyi sebuah lagu yang berjudul “The Reason” di depan banyak
temannya,dan perempuan ini. Dan mungkin ini satu-satunya jawaban darinya
tentang alasan itu. Entah benar atau tidak,tapi perempuan ini yakin bahwa itu
adalah alasan meninggalkan dirinya. Karena menurut perempuan ini,sesuatu
terjadi karena sebuah alasan. Dan lelaki itu meninggalkannya pasti ada
alasannya juga namun lelaki itu tak mau menceritakannya.
***
Dan malam ini,11
Januari 2013.
Semua itu terjadi
di satu tahun yang lalu. Sekarang perempuan ini tidak merasakan apa-apa lagi
tentangnya. Dia tidak tahu tentang apa yang dia rasakan sekarang. Perasaannya.
Hatinya. Satu bulanan ini dia sudah tak merasakan rasa sayang dan rasa cinta
yang hebat untuk lelaki itu. Harapan untuk lelaki itu pun sudah tidak ada dalam
perasaannya sekarang. Semuanya berubah begitu saja. Aneh. Tak ada yang dia
rasakan. Semuanya berubah normal biasa. Tapi perempuan ini masih sering
terbayang wajah lelaki itu. Namun tetap saja,meskipun wajah itu memenuhi
pikirannya, perasaannya sudah tidak bisa terbaca. Perempuan ini pun tetap tidak
tahu apakah dia masih mencintainya atau sudah tidak. Sudah dia tanyakan pada
diri sendiri, tapi tetap saja tak mengerti perasaan yang sebenarnya. Ternyata waktu
memang bisa mengubah segala perasaan secara tiba-tiba. Yang awalnya tidak suka
menjadi sangat cinta lalu menjadi sayang kemudian menjadi perasaan yang biasa
saja. Ah, entah apa yang perempuan ini rasakan. Begitu juga dengan lelaki itu. Tak
ada yang tahu bagaimana perasaan lawannya. Apalagi perempuan ini. Jika dia
bilang sudah tak mencintai lelaki itu, takut dibilang munafik lagi. Tapi jika
dia bilang masih mencintainya, perasaannya pun sudah tak bisa dia mengerti
sendiri. Yang jelas, perempuan ini sudah tidak merasakan keterpurukan, kegalauan
yang mendalam dalam diri dan hatinya. Biar dia dan waktu yang meyakinkan atas
isi hatinya sendiri.
***
The reason - Hoobastank
I'm
not a perfect person
kumemang tak sempurna
There's many things I wish I didn't do
Banyak hal yang kusesali
But I continue learning
Namun, ku tak henti belajar
I never meant to do those things to you
Tak pernah kusengaja menyakitimu
And so I have to say before I go
maka harus kukatakan sebelum kuberlalu
That I just want you to know
Bahwa, aku hanya ingin kau tahu
I've found out a reason for me
Telah kutemukan sebuah alasan
To change who I used to be
Alasan untuk berubah
A reason to start over new
Sebuah alasan untuk memulai segalanya dari mula
and the reason is you
Dan engkaulah alasanku
I'm sorry that I hurt you
Maaf aku telah menyakitimu
It's something I must live with everyday
Kusesali itu setiap hari
And all the pain I put you through
Dan semua sakit yang kau rasa
I wish that I could take it all away
Ingin kuhapus semuanya
And be the one who catches all your tears
Dan aku ingin menjadi orang yang menyeka air matamu
kumemang tak sempurna
There's many things I wish I didn't do
Banyak hal yang kusesali
But I continue learning
Namun, ku tak henti belajar
I never meant to do those things to you
Tak pernah kusengaja menyakitimu
And so I have to say before I go
maka harus kukatakan sebelum kuberlalu
That I just want you to know
Bahwa, aku hanya ingin kau tahu
I've found out a reason for me
Telah kutemukan sebuah alasan
To change who I used to be
Alasan untuk berubah
A reason to start over new
Sebuah alasan untuk memulai segalanya dari mula
and the reason is you
Dan engkaulah alasanku
I'm sorry that I hurt you
Maaf aku telah menyakitimu
It's something I must live with everyday
Kusesali itu setiap hari
And all the pain I put you through
Dan semua sakit yang kau rasa
I wish that I could take it all away
Ingin kuhapus semuanya
And be the one who catches all your tears
Dan aku ingin menjadi orang yang menyeka air matamu
That's
why I need you to hear
Karena itu, aku ingin kau dengar
I've found out a reason for me
Bahwa telah kutemukan sebuah alasan
To change who I used to be
Alasan untuk berubah
A reason to start over new
Sebuah alasan untuk memulai segalanya dari mula
and the reason is You
Dan engkaulah alasanku
and the reason is You [x3]
dan engkaulah alasanku (3x)
I'm not a perfect person
Kumemang tak sempurna
I never meant to do those things to you
Tak pernah kubermaksud menyakitimu
And so I have to say before I go
Maka harus kukatakan sebelum kuberlalu
That I just want you to know
Aku hanya ingin kau tahu
I've found out a reason for me
Telah kutemukan sebuah alasan
To change who I used to be
Alasan untuk berubah
A reason to start over new
Alasan untuk memulai segalanya dari mula
and the reason is you
dan engkaulah alasanku
I've found a reason to show
Telah kutemukan alasan
A side of me you didn't know
Untuk menunjukkan sisi diriku yang belum kau tahu
A reason for all that I do
Alasan untuk segala yang kulakukan
And the reason is you
Dan engkaulah alasanku
Karena itu, aku ingin kau dengar
I've found out a reason for me
Bahwa telah kutemukan sebuah alasan
To change who I used to be
Alasan untuk berubah
A reason to start over new
Sebuah alasan untuk memulai segalanya dari mula
and the reason is You
Dan engkaulah alasanku
and the reason is You [x3]
dan engkaulah alasanku (3x)
I'm not a perfect person
Kumemang tak sempurna
I never meant to do those things to you
Tak pernah kubermaksud menyakitimu
And so I have to say before I go
Maka harus kukatakan sebelum kuberlalu
That I just want you to know
Aku hanya ingin kau tahu
I've found out a reason for me
Telah kutemukan sebuah alasan
To change who I used to be
Alasan untuk berubah
A reason to start over new
Alasan untuk memulai segalanya dari mula
and the reason is you
dan engkaulah alasanku
I've found a reason to show
Telah kutemukan alasan
A side of me you didn't know
Untuk menunjukkan sisi diriku yang belum kau tahu
A reason for all that I do
Alasan untuk segala yang kulakukan
And the reason is you
Dan engkaulah alasanku
Dari lirik lagu
inilah perempuan ini menyadari bahwa lelaki itu meninggalkannya karena sebuah
alasan, dan lelaki itu tidak bermaksud untuk menyakiti dirinya (perempuan ini). Hanya
itu yang bisa perempuan ini dapati. Alasan yang sesungguhnya masih terkunci
rapat pada lelaki itu.
-----
Komentar
Posting Komentar