Persimpangan (Jalan)

-Bagian I-

Disini, di tepi
Sendiri...
Tak ada orang satupun
Sebatang kara
Kulihat sekelilingku,
semua gelap
Aku dalam kegelapan
Kegelapan karena cinta
Menghancurkan
Tapi aku tetap berjalan
Berjalan dalam kegelapan ini
terus berjalan
Berjalan lurus
Persimpangan demi persimpangan,
aku abaikan
Tetap berjalan lurus
Berharap di ujung sana,
ada setitik cahaya

Hari demi hari aku terus melangkah
tertatih...
Tapi, malam ini aku melihat sesuatu
Di ujung sana
ada cahaya yang bersinar
Harapanku terus mendesak
berharap itu tanda kebangkitanku
Ku percepat langkahku
Tak peduli sesakit apa kaki ini
Aku abaikan semua luka
Luka yang menyakitkan

Benar!!!
Cahaya itu,
kini di depanku
Bersinar terang
Aku menemukan diriku
Tapi
senyuman siapa itu?
Di balik cahaya itu
Astaga...
Senyuman itu menenangkan sekali
Lelaki itu membuatku jatuh cinta
Dia memberikannya
memberikan cintanya
untukku

Aku dan dia...
Kini perjalananku tidak seburuk masa laluku
Kini, disampingku
ada dia
Aku dan dia...
Kita berdua,
bergenggaman tangan
Aku merasakan perbedaan
Perbedaan dengan masa laluku
Disini, saat ini
aku tidak sendiri
ada dia
Seseorang yang aku cintai
Manusia yang saling mencintai
Sangat mencintai...


-sil-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat