Tindakan Apalagi(?)

Kalimat itu masih terngiang di telingaku. Benar-benar menyakitkan. Dia membenciku? Tidak heran. Biarkanlah dia membenciku. Tapi itu sakit sekali. Sungguh. Untungnya aku sudah bertahan selama satu tahun lebih ini. Kabar-kabar tentangnya... selalu menyesakkanku. Satu temanku saja yang menyebut namanya, rasanya nafasku benar-benar berhenti. Tercekat. Sesak sekali. Seperti ada yang menusuk. Bagaikan kayu lapuk yang dipaku oleh palu. Sakit sekali.

Dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Sudah banyak hal yang aku lakukan untuk itu semua. Kemunafikkan, kejjuran, kebohongan, dan ... ah aku tidak bisa menyebutkan satu per satu semua itu. Banyak sekali. Dan sekarang aku bingung. Tindakan apalagi yang harus aku perbuat? Untukmu, seseorang yang masih aku cintai. Mungkin inilah yang harus aku lakukan...

"Luka yang kau beri memang tidak kecil. Tapi aku tidak pernah berusaha untuk melupakanmu. Aku juga tidak pernah berusaha menghilangkan persaanku padamu. Semua kuserahkan pada waktu. Karena waktulah yang mungkin memang bisa menyembuhkan. Menyembuhkan luka ini. Seiring berjalannya waktu, aku yakin luka ini akan kering. Entah selama apa itu.
Tapi entah apa yang kurasakan sekarang. Mungkin karena aku terlalu lelah menunggu waktu. Menunggu kapan keringnya luka ini. Sehingga aku akan memutuskan untuk berusaha dan belajar. Belajar melupakan. Bukan melupakan melupakan semua tentang kita. Bukan melupakan semua tentangmu. Dan bukan berusaha melupakanmu. Tapi aku berusaha untuk melupakan perasaanku padamu. Perasaan cinta yang lebih besar dari orang yang mungkin kini bersamamu. Perasaan(ku) padamu yang tidak ada orang lain yang memiliki rasa cinta sebesar perasaan cintaku padamu. Meskipun cintaku padamu tidak lebih besar dari perasaan cintaku padaNya, tapi perasaan cintaku ini melebihi apapun yang ada di dunia."

Ya, itulah keputusanku pada akhirnya. Aku akan berusaha dan belajar melupakan semua perasaanku padamu. Aku akan melupakan jika aku memiliki perasaan cinta padamu. Kurasa inilah tindakan yang harus aku lakukan. Seharusnya sejak itu. Semoga berhasil. Semoga aku bisa berubah untuk tidak menjadi gadis munafik. Tapi sebelum aku melupakan perasaan ini, biarkanlah aku berkata, "Sesungguhnya aku masih menyayangimu...".


-sil-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat