Persimpangan (Jalan)

-Bagian IV-

Malam ini aku tiba di persimpanganku
Persimpangan selanjutnya
Aku harus memilih
Jalan mana yang akan kulewati
untuk melanjutkan perjalananku
Belum sempat aku melangkah
ke jalanku,

Seseorang itu...
Mata itu, tubuh itu,
Tenggorokanku tiba-tiba sakit,
sesak,
sakit sekali dadaku
Mataku panas
Dia di depanku
Melewatiku,
Tanpa menoleh ke arahku
Dia berjalan lurus
Menatap ke depan,
fokus
fokus akan jalannya,
persimpangan yang dipilihnya

Tubuhku,
Bibirku,
Sulit digerakkan, kaku
Tanganku bergetar,
dadaku semakin sesak
Air mataku, menetes
memebasahi pipi

Aku melihatnya
Dia seperti...
baik-baik saja
Sangat baik, tidak kacau
Aku memandang punggung itu
yang semakin hilang di ujung jalan

Berat sekali untuk melangkah
Melangkah melanjutkan perjalananku
Kini aku di perjalananku selanjutnya...
Refleksku,
menghentikan langkah,
tercengang
Aku disini, berdiri, dan tercengang

Aku bertemu dengannya (lagi)
di persimpangan jalan
tetap di jalan yang berbeda

Kini dia melihat
Ke arahku, menatapku
sesaat...
Lalu dia pergi,
berjalan lagi
Tak ada kata 'hai'
ataupun senyuman

Dadaku ini semakin sesak
sakit
rasanya tak ada oksigen
Butiran hangat ini menetes (lagi)
mulai membasahi pipi

Berkali-kali aku bertemu dengannya
Seperti itu...
Namun tetap pada jalan yang berbeda
Meskipun aku menghindarinya
Bagaimana bisa aku melupakannya,
jika dia selalu muncul terus begini

Sungguh...
Ini sulit bagiku
Menahan sesak di dada
Seperti ada yang menusui
Ya, memang ada...
Rasa cinta masalalu
cinta masalalu yang masih ada
ada di hati ini

Sangat lelah...
Sungguh...
Aku sedang bertahan
bertahan untuk tetap tegak
Tegak berdiri
Di saat dia ada di depanku,
di saat kami berjumpa,
bertemu
di persimpangan jalan
meskipun jalan kita (masih) berbeda

Lebih baik dia pergi
Memilih persimpangan yang lain
Agar aku dan dia tidak bertemu
yang kesekian kalinya
Karena sia-sia saja
usaha yang kulakukan
bila kami tetap bertemu,
hanya di persimpangan dan
tidak di satu jalan

Namun aku tetap berharap
Kelak,
aku dan dia
bertemu di persimpangan jalan lain
dengan satu jalan dan tujuan yang sama (lagi)
semoga kami ditakdirkan seperti itu
bersama dan bersatu lagi.
karena sampai detik ini,
aku masih mengharapkannya.


-sil-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat