Harapan Sederhana

     Aku ingin berlari. Mendaki ke tempat yang tinggi, dan aku akan terjun dari ketinggian itu. Lalu berteriak sekencang-kencangnya. Kemudian membiarkan air mata yang sudah lama aku tahan untuk meneteskannya. Dan membiarkan butir-butir air mata ini terhempas oleh angin.
    Berharap rasa sakit di dada ikut jatuh atau hilang dari tubuh terbawa oleh angin. Dan aku juga ingin meneriakkan namamu, mengatakan apa yang ingin aku katakan. Berharap angin mengirim kalimatku padamu melalui gelombangnya. Dan semoga angin mampu menghempas semua bayangmu dari pikiranku.
      Dan setelah aku terjun dari ketinggian itu, aku mampu melupakan semua ini. Semua perasaanku padamu. Dan aku berharap tak ada lagi sakit yang kurasa setelah itu. Itu jika ada yang mau mengantarku ke ketinggian itu dan ada yang mau mendorongku dari ketinggian itu.
      Bila aku masih merasakan sesak itu, aku ingin tidur. Tidur lama... Karena dengan tidur, aku tidak merasakannya, aku bisa lupa sejenak, dan semua bayangmu hilang dari pikiranku kecuali kamu hadir dalam mimpi tidurku. Namun aku harus bangun. Meneruskan hidup dan menyelesaikan perasaan ini. Aku juga sudah lelah. Berharap suatu saat nanti retakan di hatiku kembali utuh. Sesederhana itulah ...



-sil-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat