Binatang Jalang?

Malam begitu larut,
meninggalkan suara jangkrik,
menemani bulan.
Jalanan pun terlihat begitu kosong.
Kemudian aku mendengar seorang pemuda yang berteriak lantang berkata

Mereka bilang, manusiakah kami?
Mereka bilang, hewan langka kah kami?
Mereka hanya mampu melihat dan menilai dari luar, dari satu sudut pandang.
Sekarang, siapa yang bukan manusia?
Lebih baik kami dinilai seperti bukan manusia, karena memang itu konsekuensi kami.
Bagaimana bisa dikatakan manusia jika mata tak terlelap selama dua hari, hati dan pikiran selalu diajak berperang dengan emosi dan keegoisan beberapa orang, tubuh tak berhenti bekerja demi untuk melakukan yang terbaik.
Apalah kami yang penuh dengan dosa.
Dan mereka para kritikus yang sungguh suci.
Lagi dan lagi, kami selalu diinjak martabat dan harga diri.
Tanpa sebuah pembelaan, kami hanya diam.
Berharap mereka mampu membuka mata, menilai dari berbagai sudut pandang.
Kami ini memang manusia penuh dosa, hanya mampu berusaha melakukan yang terbaik.
Berbagai pengorbanan kami berbeda, namun kami memiliki banyak hal pengorbanan.
Jika kalian risih, ikutlah dan jadilah seperti kami.
Lakukan hal yang kalian anggap buruk itu dan perbaiki.
Mari berkenalan dengan kami.
Bukankah kalian ingin mengenal kami?
Masuk dan perbaikilah.
Kami sadar, kami ini memang kuat. Hal apapun menimpa kami. Mulai dari hal kecil hingga besar.
Kritikan tak membangun kalian hanyalah secuil cobaan kami.
Kami berkata, karena kami tak ingin kalian tindas.
Kami berkata, bukan karena kami haus atas pengakuan kalian.
Namun, itu semata-mata bahwa
Kami berhak bersuara.

Jadi, siapa kami?
Kami adalah (yang kalian anggap) binatang jalang."

Ah, ternyata dia adalah pemuda yang mengharapkan keadilan. Dimana nilai Pancasila dari orang-orang yang dia anggap. Menurutku, dia berhak berpendapat dan berseru lantang seperti itu.
Tapi sayang, orang-orang yang dia maksud tidak mendengar teriakannya.

(12 Desember 2016)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Ujung Dunia

Berubah Itu Menjadi yang Lebih Baik !

(Doa) Tertunda, Mencari Waktu yang Tepat